Tuesday 24 December 2013

Sesuatu Yang Dieja C-i-n-t-a

Mencintai. Dicintai. Melupakan. Dilupakan. Merindukan. Dirindukan. Semua berada di satu karung. Cinta. Begitulah kau sebut karung itu.
Bertemu dengannya adalah takdir. Saat menatap matanya, kau merasakan keteduhan jiwanya. Begitulah cinta. Selalu berhasil membuatmu gila. Selalu bisa membuatmu lupa diri.
Berkenalan dengannya membuat senyum manis melengkung di wajahmu. Membuat duniamu berputar sepenuhnya.
Berbicara dengannya membuatmu selalu ingin berada di dekatnya. Waktu terasa berhenti.
Lebih dekat dengannya membuatmu yakin bahwa ia memiliki keinginan yang sama dengan dirimu. Menautkan hati satu sama lain.
Sampai akhirnya kau memilih untuk menjalani hari-hari hidupmu bersamanya. Dia yang kau cinta.
Bersamanya, semua terasa benar. Tiada mendung yang mampu menghias wajahmu. Tiada hujan yang merintik dari mata indahmu.
Waktu terus berjalan. Dia mulai berubah..
Tak seperti dulu. Terlalu banyak jarak yang membentang bagimu untuk merasakan cintanya yang tak sebesar dulu.
Mendua.
Sederhana. Tetapi menyakitkan.
Saat kau tahu ternyata dia adalah aktor yang baik. Saat kau tahu ia menutup buku yang dulu dibukanya bersamamu. Saat kau tahu ternyata dirimu bukan siapa-siapa lagi baginya. Saat kau tahu kau telah tergantikan oleh yang lain..
Engkau yang sedang patah hati, menangislah. Curahkan airmatamu agar segalanya terasa ringan.
Kau tahu dia bukan milikmu lagi. Kau tahu ia sudah menutup semua tentangmu.
Tetapi, bagaimana jika luka yang membuatmu pergi belum cukup perih dibandingkan dengan kenangan yang menarikmu kembali?
Bagaimana jika benci itu belum cukup besar dibandingkan dengan cinta yang masih utuh?
Bagaimana jika rasa sakit itu masih kalah jelas dengan kotak memori tentangnya yang masih bermain di pikiranmu?
Begitu banyak tanda tanya untuk orang yang sedang kalut demi cinta.
Masih terlalu besar rasa yang harus dikikis demi melupakannya.
Masih terlalu manis kenangan yang harus disamarkan demi menganggapnya angin lalu.
Masih terlalu sakit hati ini untuk merelakan dirinya dengan yang lain.
Masih belum cukup sempurna keadaan hati ini untuk ditempati seseorang yang lain.
Namun, kau tahu? Bagaimanapun, pada akhirnya kau harus bisa menata hati tanpanya.
Kau harus bisa menjalani hidup tanpanya lagi. Tepat seperti dulu, sebelum kau mengenalnya.
Karena kau harus tahu, seseorang disana akan sepenuhnya mencintaimu. Kau hanya perlu menunggu. Suatu waktu, kalian akan bertemu karena ia pun menunggumu.

-AAz-

No comments:

Post a Comment