Mencintai.
Dicintai. Melupakan. Dilupakan. Merindukan. Dirindukan. Semua berada di satu
karung. Cinta. Begitulah kau sebut karung itu.
Bertemu
dengannya adalah takdir. Saat menatap matanya, kau merasakan keteduhan jiwanya.
Begitulah cinta. Selalu berhasil membuatmu gila. Selalu bisa membuatmu lupa
diri.
Berkenalan
dengannya membuat senyum manis melengkung di wajahmu. Membuat duniamu berputar
sepenuhnya.
Berbicara
dengannya membuatmu selalu ingin berada di dekatnya. Waktu terasa berhenti.
Lebih dekat
dengannya membuatmu yakin bahwa ia memiliki keinginan yang sama dengan dirimu.
Menautkan hati satu sama lain.
Sampai
akhirnya kau memilih untuk menjalani hari-hari hidupmu bersamanya. Dia yang kau
cinta.
Bersamanya,
semua terasa benar. Tiada mendung yang mampu menghias wajahmu. Tiada hujan yang
merintik dari mata indahmu.
Waktu terus
berjalan. Dia mulai berubah..
Tak seperti
dulu. Terlalu banyak jarak yang membentang bagimu untuk merasakan cintanya yang
tak sebesar dulu.
Mendua.
Sederhana.
Tetapi menyakitkan.
Saat kau
tahu ternyata dia adalah aktor yang baik. Saat kau tahu ia menutup buku yang
dulu dibukanya bersamamu. Saat kau tahu ternyata dirimu bukan siapa-siapa lagi
baginya. Saat kau tahu kau telah tergantikan oleh yang lain..
Engkau yang
sedang patah hati, menangislah. Curahkan airmatamu agar segalanya terasa
ringan.
Kau tahu dia
bukan milikmu lagi. Kau tahu ia sudah menutup semua tentangmu.
Tetapi, bagaimana
jika luka yang membuatmu pergi belum cukup perih dibandingkan dengan kenangan
yang menarikmu kembali?
Bagaimana
jika benci itu belum cukup besar dibandingkan dengan cinta yang masih utuh?
Bagaimana
jika rasa sakit itu masih kalah jelas dengan kotak memori tentangnya yang masih
bermain di pikiranmu?
Begitu
banyak tanda tanya untuk orang yang sedang kalut demi cinta.
Masih
terlalu besar rasa yang harus dikikis demi melupakannya.
Masih
terlalu manis kenangan yang harus disamarkan demi menganggapnya angin lalu.
Masih
terlalu sakit hati ini untuk merelakan dirinya dengan yang lain.
Masih belum
cukup sempurna keadaan hati ini untuk ditempati seseorang yang lain.
Namun, kau
tahu? Bagaimanapun, pada akhirnya kau harus bisa menata hati tanpanya.
Kau harus
bisa menjalani hidup tanpanya lagi. Tepat seperti dulu, sebelum kau
mengenalnya.
Karena
kau harus tahu, seseorang disana akan sepenuhnya mencintaimu. Kau hanya perlu
menunggu. Suatu waktu, kalian akan bertemu karena ia pun menunggumu.-AAz-
No comments:
Post a Comment